“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” - Ir.Soekarno

Selamat Datang di Blog Resmi Arif Rahman Maladi.

Bersama berbagi untuk generasi.

Senin, 20 Februari 2012

SEDERHANA, TAPI INSYALLAH BERMANFAAT

Ditulis oleh :

Arif Rahman Maladi

Tidak semua orang berpikir logis, kebanyakan dari manusia memang seringkali berprasangka dan sebagian besar dari manusia terkadang sudah terkontaminasi oleh pendapat yang sudah terbentuk sebelumnya dengan rasa iri, curiga, takut, cemburu dan keangkuhan. Saya yakin tak seorangpun yang ada di atas bumi senang ketika pendapatnya didebat. Dalam catatan saya ingin share kepada rekan-rekan semua, yang mungkin saja seringkali mengalami perdebatan secara informal dan terkadang tidak ada penengahnya. Menurut saya perdebatan tanpa ada penengah pastinya akan mengakibatkan ketidaknyamanan yang berujung pada debat kusir, Bahkan bisa saja jika kita tidak mampu menahan emosi akan menimbulkan kesalahpahaman yang berakhir pada terancamnya hubungan baik kita dengan teman kita berdebat.

Manusia memang kerap kali berbeda pendapat, ya bisa saja hal ini dikarenakan berbagai faktor, baik itu kebiasaan, refrensi teori yang dimiliki, pendidikan, agama,dsb. Dan hal ini menurut saya suatu hal yang wajar karena begitulah hidup, selalu ada warna disetiap bagiannya. Kalau seseorang membuat satu pernyataan yang menurut pendapat anda salah atau kurang sesuai dengan pemahaman dari sudut pandang anda, atau bahkan bila anda tahu bahwa itu memang jelas salah, alahkah baiknya jika kita menggunakan pendekatan psykologi sebelum mengeluarkan pendapat anda.

Kita bisa menggunakan pilihan kalimat yang pas sebelum memulai mengutarakan pendapat, alangkah bijaknya anda jika anda memulai dengan sikap tenang dengan intonasi suara yang nyaman serta sikap tidak mendebat. misalnya dengan menggunakan kalimat pembuka "baiklah kawan/rekan, menurut saya hal ini adalah sebaliknya”, namun mungkin saja saya salah, saya memang sering salah dan kalau salah saya sangat ingin di perbaiki, kalau menurut pendapat saya................................. dan sebagai penutup argumentasi. anda bisa menggunakan kalimat : ya kalau menurut saya seperti itu,bagaimana tanggapanmu kawan/bro/dsb? Anda bisa kembali mengumpan balik atas argumen anda kepada orang yang mengeluarkan pendapat diawal itu tentunya dengan sikap yang respect (menghargai) dan memberikan kesempatan yang terbuka kepada orang tersebut dengan berlaku sebagai pendengar yang baik, tanpa memotong disela-sela pembicaraan ketika menurut anda terjadi perbedaan. Anda harus mendengarkan dengan baik, hingga ia selesai menanggapi pendapat anda.

Pendekatan seperti itu sudah cukup untuk melucuti senjata dan pada saat lawan bicara anda mengeluarkan perasaannya biasanya dia bersikap jauh lebih masuk akal dan logis begitu sampai pada penyelesaian masalah. Kalau anda mau mengungkapkan pada permulaannya bahwa anda mungkin saja salah, saya yakin cara itu akan menghentikan semua perdebatan dan mengilhami lawan bicara anda untuk menjadi sama adilnya, terbuka dan berpikiran luas seperti anda, ini akan membuatnya ingin juga mengakui bahwa dia mungkin juga salah. Saya mengutip pemikiran Dale Carnegie dalam bukunya “How to win friends and influence people” (Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi lain) bahwa dalam membangun komunikasi yang efektif sikap Respect adalah salah satu sikap yang paling utama. Sikap ini efektif untuk menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang ingin kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya semua manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek dan dengan sikap tenang tanpa harus mengeluarkan nada-nada tinggi dalam menguatkan argumentasi kita. Dengan sikap tenang dan nyaman akan memberikan penghargaan tersendiri terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Ingatlah bersikaplah diplomatis ketika terjadinya suatu perbedaan pendapat, buka sebanyak mungkin pintu, lakukan sebanyak mungkin cara dan yang terpenting disini adalah fleksibel-lah dalam mengatasi segala permasalahan anda. jika anda mau melatihnya tidak ada masalah yang tidak bisa anda selesaikan dengan cara anda yang anggun.

Hal ini diatas mungkin sepele bagi kita semua, tapi saya yakin ini akan bermanfaat bagi anda untuk membangun persahabatan/persaudaraan(silaturahmi). Insyallah...amiin